wajah di kaca (sebuah puisi peringatan hari kesehatan mental sedunia)
apa yang kita baca?
wajah datar dicermin kamar mandi,
atau wajahmu yang menor saat buru buru touch-up di pagi hari.
ada wajah wajah yang terlewat sayangnya
di jendela saat kita sibuk jalan ke kantor
di kaca lift ketika kita sibuk membenarkan bulu mata
di kaca mobil yang sering kita lewati begitu saja
di gelas tempat kopi atau teh, yang kita seruput pagi ini
sebenarnya wajah wajah yang tak sempat kita baca itu ingin angkat suara
tapi,
suara lagu di headset mu lebih memeka telinga
atau
panggilan bos di kantor lebih besar urgency-nya
ketika malam, saat hendak tidur
kita sering menatap pantulan wajah di layar handphone ketika mati
sebelum tidur, wajah itu ingin berkata sesuatu
tapi lagi lagi, kita menyalakan handphone lalu V-Call dengan kekasih, yang saban hari ngambek karna tidak dibelikan boba
kita sering lupa
ada kekasih lain yang selalu diam. meskipun ingin lantang bersuara
mereka bukan takut atau malu
hanya saja, mereka sadar
diri kita sedang asyik dengan alamnya
hanya saja, kita sering lupa
membaca wajahnya
menyapa dan basa basi sekadar menanyakan kabarnya
lalu dengan mesra memeluk tubuh ringkihnya
sembari berbisik
"maaf, karena aku selalu melupakanmu."
"maaf karena aku sering berpaling saat melihatmu"
"maaf karena sudah lama kita tidak saling bicara"
"maaf, diriku"
sukabumi-10-10-2020
sebuah puisi untuk diri sendiri
selamat hari kesehatan mental sedunia!
Komentar
Posting Komentar