tentang waktu
pada keabadian
manusia tidak mampu bersikap apa apa
memungut waktu dan merangkainya menjadi satuan jam dan hari
mengulur ngulur sesuatu dan menyampaikan kegelisahan dalam sepotong roti yang tak pernah usai digerogoti
hingga pada suatu ketika
kita semua akan lupa
pada detik keberapa kita menghitung
kekosongan lembah azimuth yang kita pantau setiap saat telah merubah paham
berhentinya edar mentari
dan berlabuhnya bulan di dahan salam
mengacaukan semboyan waktu
kita menghitung detik yang abadi!
tapi, detik tidak mampu menghitung kita kembali
detik detik yang kau pungut dan kau asuh bagai putrimu sendiri
ternyata telah berdusta dihadapanmu
membakar sekam yang terkumpul dari derap langkah triliunan kilometer tapak kakimu
menghanguskan ladang wisteria yang terkumpul oleh benih benih dari zikirmu terhadap waktu
pada akhirnya
kita tidak saling membunuh
namun kita terkhianati oleh waktu
sukabumi-2020-10-09
ditulis bersama titik azimuth di belahan katulistiwa
Komentar
Posting Komentar