Aku berangan - sebuah puisi tentang harapan negara

Aku berangan


Aku berangan suatu hari semua orang dinegaraku bisa tersenyum bersama dan bersorak sorai ria dengan terpilihnya seorang pemimpin negara

Suatu hari aku berangan negriku dapat tentram dan damai tanpa ada saling fitnah dan saling tuduh

Suatu hari aku berangan negriku dapat damai tanpa ada perdebatan dan peperangan tanpa ada kecemburuan si pendek kepada si tinggi

Suatu hari aku berangan negriku dapat tentram dan penuh kasih sayang dimana sikaya bisa memeluk dan merangkul saudaraku yang malang yang membeku dipinggiran terotoar metropolitan

Suatu hari aku berangan negriku dapat damai dimana semua penganut agama dapat tersenyum bersama dan saling berbagi roti dan air dari gelas dan mangkuk yang sama

Suatu hari aku berangan mereka anak anak sipit dan pribumi dapat saling mencintai dan saling mengulurkan tangan tanpa ada diskriminasi dan kebencian

Suatu hari aku berangan bahwa rakyat negriku dapat tidur dengan nyenyak tanpa kuatir dan kesakitan menahan perutnya yang lapar

Suatu hari aku berangan setiap suku di negriku dapat saling berpegangan tangan dan berbagi senyum tawa tanpa ada rasa takut dan tangisa.

Suatu hari aku berangan rakyat weh, merauke, miangas, rote dan seluruh Indonesia dapat tersenyum bahagia terhadap negaranya negara kesatuan republik indonesia

Malam ini aku berangan
.
.
.
.
Akankah anganku menjadi nyata



Sukabumi - 22-12-2018
ditulis untuk suatu hari nanti


tiba tiba mendapat sebuah puisi lama ketika scroll FB. saya coba share karena puisi ini saya rasa masih relevan untuk keadaan negri ini. pada tahun 2018 memang banyak sekali isyu isyu buruk yang memecah indonesia. bahkan isyu buruk terus berkembang hingga sekarang layaknya cendawan di musim hujan, perkembangan isyu buruk selalu hadir dikalangan masyarakat. entah dalam bentuk apa. yang pasti kehadirannya bagai bayangan yang selalu mengikuti manusia selama ada cahaya.

hal yang juga saya harapkan pada masa depan hanyalah kedamaian yang terus terjaga dan keharmonisan yang suatu ketika akan hadir dinegara ini. seperti sang serigala yang sama sama minum dari sungai yang sama dengan si tikus yang merupakan makanannya. atau seperti kedua dahan yang saling merangkul demi perubahan yang damai. seperti aporisma yang disampaikan gibran. keharmonisan, perdamaian dan keindahan akan datang pada waktunya.



Apakah kita bisa tenang... Makan dengan lahap di meja makan... Sementara saudara kita disayati dimeja sebelah? Its about humanity are we human?

Cheriooo

Komentar

  1. Maka jangan bisa menanti
    Sembari terus bermimpi
    Campur tangan Sang Maha Kuasa
    Dalam warna warni sandiwara

    Yang bisa ku lakukkan
    Hanya perjuangan
    Bertaruh hidup dan mati
    Agar tak ada tangisan dalam hati

    Jika masih tersisa senyuman
    Sungguh masih ada harapan
    Walau entah kapan perjalanan
    Akan menemukan tujuan

    Jangan berhenti kawan
    Aku memang bukan pahlawan
    Hanya pemuda kesiangan
    Yang terus menatap masa depan

    BalasHapus
  2. Semoga angannya bisa jadi kenyataan

    BalasHapus
  3. Tulisan yang bukan hanya perihal rasa, tapi juga kepekaan terhadap sekitar di tuang di sana~

    BalasHapus
  4. Ntaps🎊 aku gatau kalau bikin puisi tentang negara wkwkw

    BalasHapus
  5. Selalu keren kalau Kakak yg satu ini buat puisi

    BalasHapus
  6. menarik sekali puisinya..sesuai realitas sekarang

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer