Kisah penguasa pantai selatan
Semerbak laut memecah lamunan
Simponi kerang dan gelombang meranggas sukma
Gemerincing kencana dia membelah samudra
Terkisah dari orang orang kuno yang bid'ah akan perbintangan
Alunan gamelan membelai asa
Pilar emas dan lantai pualam megah berjaga
Digdaya pajajaran membenam hingga ke dasar bumi
Pada hari yang diistimewaken
Kanjeng sri membawa benih padi
Kejayaan selalu bagi pajajaran
Dari benih yang ditanam pada perut bumi
Tumbuh gadis suci bermahkota kepedihan
Mata sayu dan kulit bersih secerah mentari pagi
Dewi srangenge memberkati
Namun panas mentari membakar sang putri
Elok nian gadis pujaan
Umur 5 tahun dipuja bagai bidadari
Namun tuan mahkota tetap bersedih hati
Tak ada penerus tahta untuk lain hari
Permaisuri bungah kabibina
Rakyat bangga memuja kandita
10 tahun terus berjalan pujaan makin edan
Dipuja bagai laksmi
Di puji laksana dewi
10 tahun sudah berjalan sang ratu telah pergi meninggalkan
Guna guna menjadi sabab kematian
Raja sedih bisu pajajaran
Selir mencari jawatan
Menghibur raja yang sedih hilang sang cinta
Kandita satu satunya yang tersisa bagi raja
Namun tanpa penerus tahta raja bukan apa apa
Mahkota pedih makin mekar
Bagai seruni yang menguning
Terbakar mentari perlahan mati
Sayembara mulai diadakan
Sang raja mencari penerus kerajaan
Sri kandita jadi taruhan
Berbagai pemuda perkasa bergulat merebutkan srangenge
Namun raja masih gusar
Tak ada calon idaman
Dalam kegusaran
Selir semakin gila
Mencari celah sang raja
Untuk naik tahta
Raja yang gundah diguna guna
Jatuh hati bukan karena cinta
Sang selir semakin gila
Mendapatkan raja tak cukup baginya
Melahirkan penerus mahkota
Meyakinkan seluruh pajajaran
Sri kandita mula mula bahagia
Namun mahkota pedih makin mekar
5 tahun berlalu
Perawan ayu masih sendiri
Pemilik tahta seolah lupa
Guna guna telah mengendalikannya
Namun rakyat pajajaran mulai curiga
Ada bangkai yang dikubur tak dalam
Sang selir kelimpungan
Mencari kambing hitam
Sri kandita dituduh gadis murahan
Dituduh gila dan pembunuh sang ibunda
Raja hanya terdiam tak menghiraukan berita murahan
Namun selir makin geram
Dikirim berbagai kutukan
Dan isu bertebaran
Pamor sri kandita mulai hilang
Kecemasan raja mulai tumbuh bak rumput liar
Berbagai tuduhan mulai menghampiri sri kandita
Anggun dan tenang sri kandita tetap bungkam
Namun guna guna bukan sembarang guna guna
Segala bencana menimpa pajajaran
Kemarau panjang
Hama yang menyerang
Penyakit yang subur bagai jamur di penghujan
Semua tempat yang di injak kandita
Terbukti sial
Rakyat pajajaran menyumpah serapahi dewi pujaan
Raja mulai kebingungan
Pengasingan tuntutan
Bagai jerami dalam bara
Selir mengirim guna guna
Sri kandita jadi buruk rupa
Raja tak sanggup berkata
Tangannya mengusir putri tercinta
Dalam pengasingan
Tak ada dendam
Hanya rindu yang menggebu
Sri kandita memohon pada sang hyang
Agar negrinya makin makmur dan jaya
Pengasingan sampai ke ujung daratan
Pantai selatan
Tempat nawang wulang
Penguasa Pantai selatan
Kesucian kandita
Meski tubuh penuh guna guna
Dapat dirasa sang dewi nawang wulan
Namun karma tak dapat diubah
Mahkota pedih yang ditangung kandita mesti ditanggungnya
Pada akhir langkahnya dilautan
Kasih nawang wulan melunturkan semua guna guna
Tubuh elok kembali padanya
Dan kesuburan bagi tanah yang ditapakinya
Dalam keadaan girang sri kandita memilih pulang
Tapi karma tak dapat dihindar
Malang nian nasib kandita
Mata tamak perompak menangkap elok kandita
Bagai elang mengejar mangsa
Namun kandita bukan mangsa biasa
Kesucian kandita akan utuh selamanya
Dalam kejaran mahluk tamak
Kandita menyatu dengan samudra
Disambut ombak abdi nawang wulan
Namun karma tetap karma
Sri kandita tertusuk karang
Mati dalam kesucian
Darah suci kandita
Mengalir bersama samudra
Tubuhnya yang suci
Dibangkitkan atas kasih dewi umayi
Darahnya yang mengalir bersama lautan
Bereinkarnasi dan diangkat anak oleh dewi nawang wulan
Dari selatan nusantara
Keanggunannya mekar bagai mawar
Bersama ombak mengalun
Bersenandung dengan gelombang dan kerang
Dengan kencananya yang digdaya
Sri kandita berkelana
Mengasihi laut selatan
Sukabumi
2019 10 8
Simponi kerang dan gelombang meranggas sukma
Gemerincing kencana dia membelah samudra
Terkisah dari orang orang kuno yang bid'ah akan perbintangan
Alunan gamelan membelai asa
Pilar emas dan lantai pualam megah berjaga
Digdaya pajajaran membenam hingga ke dasar bumi
Pada hari yang diistimewaken
Kanjeng sri membawa benih padi
Kejayaan selalu bagi pajajaran
Dari benih yang ditanam pada perut bumi
Tumbuh gadis suci bermahkota kepedihan
Mata sayu dan kulit bersih secerah mentari pagi
Dewi srangenge memberkati
Namun panas mentari membakar sang putri
Elok nian gadis pujaan
Umur 5 tahun dipuja bagai bidadari
Namun tuan mahkota tetap bersedih hati
Tak ada penerus tahta untuk lain hari
Permaisuri bungah kabibina
Rakyat bangga memuja kandita
10 tahun terus berjalan pujaan makin edan
Dipuja bagai laksmi
Di puji laksana dewi
10 tahun sudah berjalan sang ratu telah pergi meninggalkan
Guna guna menjadi sabab kematian
Raja sedih bisu pajajaran
Selir mencari jawatan
Menghibur raja yang sedih hilang sang cinta
Kandita satu satunya yang tersisa bagi raja
Namun tanpa penerus tahta raja bukan apa apa
Mahkota pedih makin mekar
Bagai seruni yang menguning
Terbakar mentari perlahan mati
Sayembara mulai diadakan
Sang raja mencari penerus kerajaan
Sri kandita jadi taruhan
Berbagai pemuda perkasa bergulat merebutkan srangenge
Namun raja masih gusar
Tak ada calon idaman
Dalam kegusaran
Selir semakin gila
Mencari celah sang raja
Untuk naik tahta
Raja yang gundah diguna guna
Jatuh hati bukan karena cinta
Sang selir semakin gila
Mendapatkan raja tak cukup baginya
Melahirkan penerus mahkota
Meyakinkan seluruh pajajaran
Sri kandita mula mula bahagia
Namun mahkota pedih makin mekar
5 tahun berlalu
Perawan ayu masih sendiri
Pemilik tahta seolah lupa
Guna guna telah mengendalikannya
Namun rakyat pajajaran mulai curiga
Ada bangkai yang dikubur tak dalam
Sang selir kelimpungan
Mencari kambing hitam
Sri kandita dituduh gadis murahan
Dituduh gila dan pembunuh sang ibunda
Raja hanya terdiam tak menghiraukan berita murahan
Namun selir makin geram
Dikirim berbagai kutukan
Dan isu bertebaran
Pamor sri kandita mulai hilang
Kecemasan raja mulai tumbuh bak rumput liar
Berbagai tuduhan mulai menghampiri sri kandita
Anggun dan tenang sri kandita tetap bungkam
Namun guna guna bukan sembarang guna guna
Segala bencana menimpa pajajaran
Kemarau panjang
Hama yang menyerang
Penyakit yang subur bagai jamur di penghujan
Semua tempat yang di injak kandita
Terbukti sial
Rakyat pajajaran menyumpah serapahi dewi pujaan
Raja mulai kebingungan
Pengasingan tuntutan
Bagai jerami dalam bara
Selir mengirim guna guna
Sri kandita jadi buruk rupa
Raja tak sanggup berkata
Tangannya mengusir putri tercinta
Dalam pengasingan
Tak ada dendam
Hanya rindu yang menggebu
Sri kandita memohon pada sang hyang
Agar negrinya makin makmur dan jaya
Pengasingan sampai ke ujung daratan
Pantai selatan
Tempat nawang wulang
Penguasa Pantai selatan
Kesucian kandita
Meski tubuh penuh guna guna
Dapat dirasa sang dewi nawang wulan
Namun karma tak dapat diubah
Mahkota pedih yang ditangung kandita mesti ditanggungnya
Pada akhir langkahnya dilautan
Kasih nawang wulan melunturkan semua guna guna
Tubuh elok kembali padanya
Dan kesuburan bagi tanah yang ditapakinya
Dalam keadaan girang sri kandita memilih pulang
Tapi karma tak dapat dihindar
Malang nian nasib kandita
Mata tamak perompak menangkap elok kandita
Bagai elang mengejar mangsa
Namun kandita bukan mangsa biasa
Kesucian kandita akan utuh selamanya
Dalam kejaran mahluk tamak
Kandita menyatu dengan samudra
Disambut ombak abdi nawang wulan
Namun karma tetap karma
Sri kandita tertusuk karang
Mati dalam kesucian
Darah suci kandita
Mengalir bersama samudra
Tubuhnya yang suci
Dibangkitkan atas kasih dewi umayi
Darahnya yang mengalir bersama lautan
Bereinkarnasi dan diangkat anak oleh dewi nawang wulan
Dari selatan nusantara
Keanggunannya mekar bagai mawar
Bersama ombak mengalun
Bersenandung dengan gelombang dan kerang
Dengan kencananya yang digdaya
Sri kandita berkelana
Mengasihi laut selatan
Sukabumi
2019 10 8
Waw, puanjang
BalasHapusIni jenis puisi apa, y?
BalasHapusWow wow wow
BalasHapusWaw ... Pantai selatan ya
BalasHapusNyi Roro Kidul dan kekuatannya mempesona bagi mas avis sepertinya
BalasHapus