Dari dua landscape
O... Kuncup kuncup buta di pagi hari
Apakah bisikan dari sang penulis agung telah resahkanmu?
//
Bukankah pada gemintang yang besahutan telah kita tanam bujuk rayu kehidupan
Pada kuncup kuncup mawar yang menusuk berjeritan
Namun tanah yang sombong itu meresap semua keabsahan jiwa
/
Pada trotoar dan genangan air
Malam ini
Langit bersih tanpa gemintang yang berkaravan
Namun, dimana sebenarnya keabdian waktu itu?
Senyum tulusmu yang merekah di kaki kaki jelaga
Dan bau aspal di senja itu masih menjadi sebuah landscape abadi pada bingkai bingkai nebula
//
Tapi suaramu yang terbata bata
Meresahkan petunia muda
Dan seluruh keabsahan yang tertanam pada tangkai, pada batu, pada gua, pada gunung dan padma yang berjeritan
Membeludak ketika hasratmu tetiba memuncak kala itu
/
Kita yang melangkah pada geladak yang berderit
Perlahan membuka peti dari kesombongan tanah
Dalam sangkar yang berkarat
Telah kita temukan
Kebebasan cinta
Sukabumi 2019 10 14
Ditulis untuk jiwa yang gusar dan resah
Apakah bisikan dari sang penulis agung telah resahkanmu?
//
Bukankah pada gemintang yang besahutan telah kita tanam bujuk rayu kehidupan
Pada kuncup kuncup mawar yang menusuk berjeritan
Namun tanah yang sombong itu meresap semua keabsahan jiwa
/
Pada trotoar dan genangan air
Malam ini
Langit bersih tanpa gemintang yang berkaravan
Namun, dimana sebenarnya keabdian waktu itu?
Senyum tulusmu yang merekah di kaki kaki jelaga
Dan bau aspal di senja itu masih menjadi sebuah landscape abadi pada bingkai bingkai nebula
//
Tapi suaramu yang terbata bata
Meresahkan petunia muda
Dan seluruh keabsahan yang tertanam pada tangkai, pada batu, pada gua, pada gunung dan padma yang berjeritan
Membeludak ketika hasratmu tetiba memuncak kala itu
/
Kita yang melangkah pada geladak yang berderit
Perlahan membuka peti dari kesombongan tanah
Dalam sangkar yang berkarat
Telah kita temukan
Kebebasan cinta
Sukabumi 2019 10 14
Ditulis untuk jiwa yang gusar dan resah
Komentar
Posting Komentar