sebuah catatan tentang diri #1

!!!WARNING!!!
*Tulisan ini mengandung opini yang absurd dan muskil harap untuk mencerna terlebih dahulu. Bagi rekan rekan pembaca yang memiliki masalah pencernaan diharapkan untuk lebih memfilter lagi*




People in this world are incredible
So strong and so admirable
Each one is a miracle
Hey
Just pick up your pencil crayons
And stay colourful
You see? This world is wonderful

 




kutipan lirik colourfull yang digubah oleh HAG lalu dialih bahasakan dan dinyanyikan oleh mili ini sebuah lagu yang sangat menawan. bila kita personifikasi dengan wanita, mungkin lagu ini adalah tipikal wanita riang yang anggun. hah... wanita idaman...

well jadi apa hubungan kutipan lagu diatas dengan pembahasan kita kali ini?. rekan rekan pembaca boleh membaca tulisan ini sembari mendengarkan lagu colourfull ini (video youtube saya sisipkan). manusia mana yang sempurna? tanpa kekurangan, tak pernah sakit, begitu rupawan, dan sangat pintar. apakah mungkin ada manusia yang semacam itu?. saya rasa tidak akan mungkin dan tidak akan pernah ada. karna keabsolutan hanya milik tuhan. lalu, manusia mana yang tidak pernah merasa kecewa? tidak pernah merasa cemas?, tidak pernah merasa takut? tidak pernah merasa marah?. semua manusia pasti mengalami semua itu karna semua emosi diatas adalah sebuah parameter kelogisan manusia. 

lagu colourfull diatas mengajarkan kita untuk tetap hidup dengan bersyukur, sekacau apapun hidup kita pada dasarnya kita hidup dalam sebuah siklus yang memaksa kita untuk hidup naik turun seperti komedi putar. se-suram apapun harimu akan selalu ada hari baru yang lebih baik lagi dan lebih cerah lagi. habis gelap terbitlah terang begitu kiranya. seperti tragedy of sisyphus, ketika kita menjalani hidup seberat apapun seletih apapun pada akhirnya akan ada masa relaksasi yang membuat kita bersyukur telah melewati hari yang berat. 

bayangkan jika kita hanya mengalami hari baik dan terus menerus baik setiap saat. apakah kita akan terus merasa bahagia dan tercerahkan? ataukah mungkin sebaliknya? kita akan merasa bosan karna hidup sudah terlalu mudah tanpa tension. ya, begitulah cara tuhan untuk menciptakan kehidupan di muka bumi, kita tidak perlu mengalami setiap rasa sakit sepanjang hari, juga kita tidak harus menjalani rasa senang setiap hari. akan selalu ada waktu refleksi untuk me-refresh keseharian kita. 

begitu pun dengan adanya baik dan jahat, tampan dan jelek, dicintai dan dibenci juga lain sebagainya yang tentu tidak sesimpel diatas. tuhan telah mengatur keseimbangan dalam segala lini hidup, lalu, bagaimana manusia harus menjalani hidup yang terus naik turun, never flat dan seperti komedi putar ini?. menurut penulis pribadi mensyukuri segala sesuata dan selalu melihat segala dengan dua mata (dua sisi) adalah cara yang terbaik. dengan bersyukur manusia akan merasa bahwa hidupnya telah terberkati dan dengan memandang segala sesuatu dengan dua sisi mampu membuat kita waspada dan tidak terburu buru dalam hidup.

lalu suatu ketika, seekor burung gagak berkata kepada merak yang anggun. "hai kenapa, kau memiliki mata diekormu?" tanya sang gagak dengan polos sembari memiringkan kepalanya.

"mata adalah keindahan gagak, dan tuhan melukiskan banyak mata di ekorku agar semua orang tahu bahwa aku adalah mahluk paling indah. tidak seperti dirimu yang diciptakan sangat hitam dan bau" sahut sang merak dengan angkuh sembari membusungkan dada dan memalingkan wajah. lalu pergi meninggalkan gagak yang hitam itu.

keesokan harinya seluruh hutan tidak bisa menemukan sang merak. sang gagak meratapi hilangnya si merak, sahabatnya. "sungguh disayangkan, tuhan menciptakan banyak mata di ekormu itu. namun sunguh disayangkan, kau hanya menggunakan mata mata itu untuk keindahan bukan untuk melihat dunia yang kejam."

in the end, kisah singkat diatas hanya sebuah gambaran biarpun ada mahluk yang memiliki banyak mata, namun jika mata yang diberikan tuhan itu hanya digunakan untuk melihat satu jalan saja maka hingga kapanpun akan terus berakhir pada lubang yang sama.

sebagai manusia dengan berbagai kelebihan. sudah sewajibnya bagi kita untuk melihat dengan sungguh sungguh dunia yang kita tempati ini. jika suatu ketika kita mendapati bahwa dunia ini tidak semonoton yang kita bayangkan maka bersyukur dan bila suatu ketika kita mendapati hidup yang monoton just pickup your pencil, crayons and be colourfull, i'm sure this world is wonderfull.

 as ususal lets close this case with a poem


cerita kita

masihkah kita menjadi manusia?
dengan pintu kayu dan tembok dari bata.
tanpa tau seperti apa dunia.
hingga pada suatu hari,
kita bersabda.
betapa monochrome-nya warna pelangi
dan betapa tenangnya riak ombak kala surut.

gagak yang gelap hanya mampu berteriak dengan congkak
tanpa memperhatikan suara pohonan, angin dan cuaca yang bergerak
lalu mati dalam teriakannya yang tak pernah berubah
tanpa tahu
betapa merdunya harmoni semesta.

sukabumi-08-09-2020
ditulis bersama suara digital

sekian tulisan malam ini
dan tidak lupa
selamat hari aksara internasional!!!

when words fail, music speaks
"shakespeare"

cheriooo!

Komentar

  1. Cerita gagak dan meraknya menarik sekali, lalu tentang hidup seperti roda sangat sesuai, kalau hidup memiliki alur yg sama alias flat, pasti manusia akan merasa bosan , haha. Semangat kak!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer