Mengenal sisi filosofis parfume. : Aroma malam minggu.

 "Parfume is the art that makes memory speak"

"Parfume adalah seni yang membuat kenangan berbicara" 

(Francis Kurkdijan) 


Parfume adalah seni yang membuat kenangan berbicara, begitulah kiranya yang dikatakan oleh Francis Kurkdijan, seorang ahli parfume ternama yang menciptakan parfume "Baccarat". Hal ini tidak salah apa yang dikatakan Kurkdijan itu memang betul, parfume adalah sebuah seni, dan hal ini jarang diketahui orang. kebanyakan masyarakat menganggap parfume hanya sebagai kebutuhan lux yang mewah atau hanya sebuah alat untuk menyamarkan dan mengharumkan wangi tubuh. Parfume lebih dari sekedar sebuah kebutuhan dan alat fashion. Parfume adalah sebuah seni kuno yang berkembang diberbagai zaman. Bahkan lebih jauh lagi, parfume adalah sebuah media ibadah yang esoteris dan mistis. Bukan hal tabu lagi, jika agama diberbagai penjuru bumi dan berbagai zaman telah menjadikan wewangian sebagai media religius yang suci. namun, kebudayaan masyarakat main stream menganggap bahwa parfume maupun wewangian hanya sebagai sebuah sarana fashion saja. hal ini bagi saya yang seorang pencinta wewangian dan seorang pengrajin parfume (newbie) merasa gemas akan hal ini.


    Mari kita mengenal wewangian lebih dekat, agar lebih mudah mari berkenalan dengannya melalui sisi Theisme. Dalam banyak peradaban dan agama, parfume telah menjadi media untuk mendekatkan diri dengan Sang Maha. wewangian dipercaya dapat menjadi media untuk menuntun diri menuju keberadaan yang lebih tinggi. Wewangian semacam dupa, kemenyan, mur, musk, hio, bakhoor, attar dan berbabagai essence yang diekstrak dari segala material yang ada di bumi. dalam agama abrahamik (Yahudi, Kristiani dan Islam) sendiri wewangian sudah menjadi sebuah hal yang tidak dilepaskan baik dalam ritual agama maupun sebagai gambaran mengenai kehidupan setelah kematian. Wewangian semacam musk (misik) mur (myrrh), Frankinsence (olibanum) sudah digunakan sejak lama sebagai tradisi keagamaan, wewangian yang disebut sebagai aroma surga, karena dianggap sangat harum. Di Indonesia sendiri, wewangian menjadi media mistis animisme, kepercayaan seperti ini dibangun sejak zaman dahulu, ketika agama agama kuno masih ada di tatar nusantara. Kepercayaan seperti wangi melati yang menandai eksistensi salah satu mahluk halus, atau kemenyan yang bisa mengundang berbagai lelembut adalah sebuah ciri bahwa, wewangian selalu dijadikan sebuah media untuk menghantarkan manusia menuju suatu bentuk yang tak bisa dicapai.


    Semakin berkembangnya zaman, wewangian mulai diubah menjadi hal yang lebih tinggi lagi. Parfume, di peradaban babylonia tepatnya 1200 SM, seorang wanita bernama Tapputi belatekallim menciptakan sebuah perpaduan berbagai wewangian, wanita itu mencampurkan berbagai macam bahan alam yang selanjutnya ia suling berulang ulang, hingga akhirnya menjadi sebuah essence yang sangat harum. hingga saat ini, orang orang menyebut campuran wewangian itu sebagai parfume. Penemuan parfume pertama ini menjadi sebuah titik balik dalam dunia olfactory wewangian yang biasanya diciptakan hanya untuk keperluan keagamaan atau ritual sex, kini bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih tinggi lagi. Menajdi sebuah media penyampai pesan, penyembuhan, penyemangat sebelum peperangan, penyampai mitologi, fashion hingga kematian. Pada titik ini, wewangian mulai menjadi sebuah bidang seni, seperti halnya lukisan, kriya, patung, lagu dan puisi, parfume menjadi sebuah media penyampai pesan, sesuatu yang menyimpan makna, dan sebuah seni yang memiliki nama. 


    Pada abad ke 12 M hingga 19 M menjadi masa perkembangan parfume yang terus menerus, berbagai bangsawan menjadikan parfume sebagai wewangian yang eksklusif, sebuah hal mewah yang hanya boleh dimiliki oleh mereka. berbagai peradaban mulai mengembangkan parfume, bukan hanya di peradaban eropa saja, peradaban islam pun menjadi sebuah kunci utama penemuan parfume modern. teknik distilasi modern yang ditemukan oleh Ibnu Sina menjadi kunci penemuan parfume modern, selain itu Ibnu Sina juga memperkenalkan aroma therapy dari parfume sebagai media penyembuhan. hal ini menjadi sebuah temuan besar bagi dunia parfume. Alcohol pun yang kini menjadi bahan pembawa kebanyakan parfume, disebut sebut ditemukan oleh ilmuan ilmuan muslim (Arab) dan penemuan alcohol ini menjadi sebuah hal penting yang pada abad ke 12 pertama kali dijadikan sebagai bahan pembawa parfume oleh orang orang hungaria. parfume modern sendiri adalah sebuah hasil penemuan penemuan panjang yang terus berlanjut hingga sekarang.


    Kini, mari kita membahas sisi filosofis mengenai parfume. dari begitu banyaknya sisi filosofis yang bisa diangkat, kali ini saya ingin membahas mengenai hubungan antara parfume dan manusia. Seperti halnya manusia yang berlapis lapis dan hanya akan kita kenali secara sungguh sungguh setelah kita mengenal seseorang dengan waktu yang lama. Meskipun begitu sifat manusia tidak akan dengan sungguh kita kenali, ada hal hal tersembunyi yang hanya diketahui oleh diri sendiri. Begitu pun parfume, parfume terdiri atas tiga lapisan, top notes, mid notes dan base notes. Aroma aroma itu akan tercium seiring waktu. Top notes adalah wangi yang pertama kita cium, seperti halnya kebanyakan manusia, top notes akan terasa begitu segar dan harum, manusia pun begitu, ketika pertama kali bertemu, mereka akan memunculkan Topeng yang seringkali menipu, hanya sebuah cover yang memberikan rasa pukau bagi setiap orang. Waktu semakin berjalan dan kita semakin mencium aroma parfume semakin intense, kini kita bisa merasakan aroma hangat yang menyentuh, kita mencium mid notes, yang sering juga disebut heart notes. Aroma yang menjadi sifat utama yang bisa kita cium, layaknya manusia wewangian ini akan cenderung hangat nyaman dan terkadang ada sedikit rasa enek pada tahap mid notes. Mid notes melambangkan hubungan dengan orang orang dekat, rasa hangat yang kita rasa, kesenangan, terkadang rasa jenuh dan juga ketidak sukaan kita akan kebiasaanya, hal ini akan kita rasa ketika kita menjadi orang orang dalam circle-nya. lalu pada lapisan terakhir, base notes, kita akan menemukan sebuah wangi yang kuat, terkadang keras, ataupun manis, sedikit sentimentil namun juga penuh dengan keteguhan, itulah base notes. base notes melambangkan sifat dasar manusia yang hanya diketahui oleh diri sendiri, terkadang sisi gelap namun terkadang sisi bodoh kita, hal ini sangat jarang kita perlihatkan pada seseorang bahkan cenderung tidak pernah, seperti base notes yang terkadang hanya bisa kita cium sendiri. Sebelum menyelesaikan tulisan ini, mungkin konsep filosofis dari parfume yang saya sampaikan ini seperti salah satu kepercayaan masyarakat jepang, ya, saya menjadikan pepatah atau kepercayaan orang jepang sebagai refrensi, 3 wajah manusia.


"Nothing is more memorable than a smell"


CHERIOOO!.


PS : Mohon maaf mungkin banyak rekan rekan yang membaca tulisan tulisan saya sebelumnya, dan ada banya kekurangan, saya memahami dan menyadari semua kecacatan tulisan tersebut dan saya selalu mencoba untuk memperbaikinya. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas semua masukan, kritik dan saran yang rekan rekan pembaca sampaikan. kedepannya saya akan menulis lebih baik lagi. segala feedback rekan rekan sungguh berguna bagi saya, terima kasih banyak.

Komentar

Postingan Populer