hanya sebuah tulisan kosong : tidak bermakna.

entah bagaimana menyatakannya, tapi, beberapa hari ini, saya merasa kosong dan tidak bisa menuliskan segala hal yang telah terancang di dalam otak kecil saya. tak dapat mengungkapkan konsep konsep yang sudah sejak lama berseliweran dan tidak tercurahkan. padahal satu minggu yang lalu, saya masih bisa berekspresi dengan lancar dan seperti biasanya, hal ini memang bukan hal yang baru pertama saya rasakan. tapi jujur saja, bisa dibilang kali ini, ini adalah masa masa tersulit bagi saya untuk menuliskan segala hal. entah apa yang menyebabkan writers block ini, walau sebenarnya ada beberapa tersangka, namun sangkaan hanyalah sangkaan tak bisa di dakwa sebelum terbukti menjadi sumber masalah. 

    mengenai writer block, terkadang kondisi emosional memang berperan begitu besar dalam mempengaruhi mood seorang penulis, bagi beberapa penulis emosi yang naik turun mungkin bisa menjadi bahan bakar. tetapi, saya tidak bisa menulis ketika emosi saya menguasai pikiran. bagi saya kelogisan adalah kunci utama dalam menulis suatu hal. saya merasa enggan untuk menulis sesuatu yang dikomandoi oleh emosi selewat, seperti patah hati, sedih, kecewa, senang, kasmaran dan berbagai perasaan lainnya.

    ketika menulis dengan perasaan perasaan tersebut, terkadang saya merasa seperti, tidak menjadi diri sendiri, meskipun pada masanya saya sempat menjadi penulis spontan seperti itu. namun, bagi saya, data adalah hal terpenting dalam sebuah tulisan dan untuk menyajikan data yang real, menghidangkan tulisan yang layak, dibutuhkan pemikiran netral dan tak terbawa emosi. kini saya mulai menyadari kata kata eyang sapardi, bahwa menulis (puisi) itu harus diberi jarak. jarak antara setiap emosi emosi. dan ya, saya mulai bisa menyadarinya sekarang.

    namun , hakikatnya, sebuah tulisan itu berbahan bakar emosi, emosi yang telah dicerna, dan telah dipahami secara jelas oleh orang yang merasakan emosi tersebut. ibarat sebuah bahan bakar, emosi temporal adalah sebuah bahan bakar mentah yang perlu diolah kembali. perlu diproses agar tercipta sebuah ide murni. tulisan yang tercipta dari emosi emosi temporal ini akan menjadi sebuah tulisan yang cengeng, tulisan anak kecil yang merengek. bagi saya tulisan bukanlah sebuah media curhat, namun tulisan adalah sebuah media penyampaian pola pikir dan konsep. entah tulisan tersebut berbentuk puisi, cerpen, opini, esay atau apapun. tulisan akan menjadi sebuah bentuk nyata dari kumpulan ide manusia. oleh sebab itu, bagi saya, menulis bukanlah masalah emosi sesaat. namun menulis adalah sebuah bentuk ekspresi pola pikir yang mana untuk menciptakan tulisan terbaik diperlukan pemikiran yang jernih.

    meskipun begitu saya pun sadar bahwa tulisan yang sedang dibaca oleh rekan rekan pembaca saat ini adalah tulisan yang agak cengeng, atau mungkin bisa saya kategorikan sebagai apologia saya sebuah pembelaan atas tindakan saya dari emosi emosi yang sedang berseliweran di dalam pikiran saya. semoga kedepannya saya dapat menulis seperti biasa lagi. untuk menutup tulisan ini izinkan saya mengutip pemikiran rene descartes. "cogito ergo sum" aku berfikir maka aku ada.

CHERIO!.

Komentar

  1. Menarik. Kondisi emosional memang punya dua sisi: bikin lancar nulis atau bikin stuck. Tapi saya setuju, pikiran yang netral dan logis justru membantu menghasilkan karya yang lebih berkualitas. Mungkin karena penulis bisa melepaskan kacamata kuda emosi ketika kondisi pikiran terpisah dari emosi. Jadi lebih bisa melihat banyam sisi. Mungkin...

    BalasHapus
  2. Lagi ga ada ide pun bisa jadi tulisan ya...
    Semangat kakkk 💪

    BalasHapus
  3. Meski orang bilang menulis itu harus setiap hari, nyatanya kita memang kadang mengalami kebuntuan.

    Butuh sedikit refreshing kayaknya ☺️

    BalasHapus
  4. Semangat ....
    Tapi maaf, itu endak bisa pakai huruf kapital ya?

    BalasHapus
  5. Saya kalau nggak ada ide nunggu wangsit, eh waktu mepet. Bisa ya writer block tapi tulisannya bisa serinci ini. Mantap, definisi sesungguhnya teruslah menulis hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer