Perihal hati

Mataku tertusuk matahari petang itu
Sebuah perak Dan rentetan peluru serdadu menyergapku Tak kenal lelah
Sembari darah berurai dari perutku yang bolong
Hatinya pilu
Sahut seorang kakek di sebrang jalan
Tapi serdadu berbaret merah muda itu tetap membantaiku
Diambang kematian
Aku Tak dendam kepada siapapun
Hanya saja
Diriku yang terlalu muda tuk bahagia
Harus kandas untuk kesekian kalinya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer