Jejak pembakaran
Menapaki jejak jejak jelaga yang membakar hati
Puing puing kedigdayaanku yang runtuh berantakan
Kegundahan mentari yang terbenam di bagian selatan
Terpampang menelanjangi hati Kita yang risau
Tungku dari tungku yang membakar jiwa
Suluh suluh bernyawa telah habis menjadi jelaga
Namun suara masih berteriak mencari kerabatnya yang tertimbun arang
Rembulan kelabu terhampar di lapangan
Abu kremasi rakyatku yang digdaya
Pekarangan pavilion berjejeran mayat
Pembantaian hingga sirna
Namun dimana kita nisbatkan kemanusiaan
Ketika tanduk tanduk iblis menjulang
Dan terompet penghakiman bertiup kencang
Disanalah singgasana tuhan muncul dari balik awan
Dan kemanusiaan ditangguhkan
Sukabumi-17-09-2019
Ditulis bersama angkara
Ngeri-ngeri haru 😢
BalasHapusMerinding euy
BalasHapusPemilihan diksinya kerrreen
BalasHapusWuiz keren bgtz 😎
BalasHapusKedigdayaanku itu typo kah
BalasHapusWow mengerikan
BalasHapusWow mengerikan
BalasHapusJujur, anda adalah salah satu orang yang memiliki teknik berdiksi yang unik. Mungkin aku harus sering-sering belajar darimu.
BalasHapusSatu kata. Keren
BalasHapus