kisah kota luberta

    suatu hari, di musim gugur, ketika para pemuda bersiap memanen labu, ketika daun daun mulai rontok dan angin berhembus membawa hawa dingin dari musim salju. persiapan untuk festival telah sempurna, selepas panen labu terakhir di minggu ini, seluruh orang akan merayakan musim panen.

    tahun ini, dewa labu berencana mengunjungi kota ini dan memberikan beberapa hadiah kepada penduduk kota. namun kebiasaan dewa labu tidak bisa dihindari, setiap datang mengunjungi sebuah kota, ia selalu membawa keusilan, keisengan, mengerjai pemuda, mengintip para gadis atau mengusili ternak. setiap mengunjungi kota, dewa labu selalu berubah bentuk menjadi seorang pria dewasa dengan topi tinggi yang khas, biar begitu wajah pria itu selalu berbeda beda, dan jarang dikenal.

    namun berbeda dari kota kota lain, kota ini, luberta, adalah kota yang selalu damai karena, warga nya yang waspada dan hukumnya yang begitu tegas, para penjahat ataupun orang usil tidak punya tempat di kota luberta, dewa labu tidak mengetahui hal ini. seperti biasa ia pun melakukan perbuatan perbuatan usilnya.

    dimulai dari kejailannya dengan mengerjai para pemuda yang tengah memanen labu. dengan sihirnya sang dewa merubah 3 labu menjadi sebuah mahluk tinggi dengan 3 mata dan murut lebar yang menyeramkan, gigi-giginya tajam dan bola matanya menyala. tubuh, tangan tangan dan kaki nya terbuat dari gabah dan akar akar liar yang saling melilit. monster monster labu itu menakut nakuti para pemuda lari ketakutan. sembari mengamati dari jauh dewa labu tertawa terpingkal pingkal melihatnya.

    bosan menjahili pemuda, dewa pun kini menjahili para gadis, ia pergi ke pemandian umum dan melihat para tubuh molek gadis gadis kota luberta yang terbasahi oleh air. wajah dewa labu memerah dan topinya mulai berguncang dan membuat kegaduhan. dari kegaduhan gadis gadis pun mulai menyadari dan berteriak berlarian.mengetahui kejahilannya itu diketahui, dewa labu pun pergi secepat mungkin.

    lalu di kejahilan terakhir, dewa labu mengusili ternak yang telah dimasukan kedalam kandangnya, ia pun dengan sihirnya membuka pintu kandang peternakan terbesar di kota luberta, membuka palang palang penjaga hewan ternak, dan membebaskan seluruh hewan ternak ke kota. namun nasib sial tak mampu dihindari dewa labu. banteng tterbesar kota luberta, menabarak sang dewa, meski dapat menghindari tabrakan banteng itu, sungguh disayangkan, jubahnya tertusuk tanduk sang banteng dan membawa si dewa terseret kepenjuru kota, dibawa sang banteng kemanapun ia pergi. 

    tak mengetahui bahwa pria usil yang terseret banteng itu adalah dewa labu, seantero kota menertawakannya dan mengejeknya karena ulah jahil sudah terbalaskan. tanpa mendapatkan pertolongan, dewa itu terus dibawa banteng keliling kota, hingga akhirnya banteng itu terhenti. sang dewa pun melepaskan diri, dan dengan amarahnya, ia pun mengungkapkan identitasnya sebagai dewa labu. penduduk kota tercengang dan memohon maaf, namun sang dewa yang angkuh dan jahil itu bukanlah dewa pemaaf. meskipun begitu, sang dewa adalah sosok yang selalu menepati janji, iapun memberikan hadiah bagi masyarakat luberta. hadiah yang tak pernah diberikan kepada kota manapun, hadiah kutukan. sejak saat itu, sang dewa menghadiahi tanah luberta, semenjak dikutuk, tanah luberta tak bisa lagi ditanami labu, setiap labu yang ditanam akan berubah menjadi monster monster labu. 

    dengan rasa kecewa dewa pun pergi dan tak pernah kembali ke kota luberta. namun alih alih bersedih, masyarakat luberta justru berbahagia, karena semenjak dikutuk, mereka tak perlu lagi menanam labu, mengadakan festival untuk dewa labu dan mereka tak akan pernah lagi dijahili oleh dewa labu. sejak saat itu, kota luberta melerang labu dalam segala hal, kota luberta atau juga dikenal sebagai, kota tanpa labu.

Komentar

Postingan Populer