Prologue
Syahdan terkisahkan di sebuah pulau nun jauh di tempat matahari terbit, terkisahkan, hidup seorang pendongeng dari negri nun jauh di balik awan yang menetap di pulau tersebut. sang pendongeng hidup di sebuah Gubuk, jauh di kaki gunung, berbatas dengan Hutan suci tempat mahluk mahluk lain hidup berdampingan dengan alam, saling membantu dan menjaga. Tempat hidup sang pendongeng jauh dari pemukiman warga tempat dimana para peri hutan tinggal, menyanyikan lagu pujian bagi Tuhan.
Setiap hari sang pendongeng selalu pergi ke alun alun syamas, tempat penduduk negara Damas berkumpul dan melakukan berbagai hal. setiap harinya sang pendongeng akan menggelar tikar dekat pohon ek tua dan mulai mengisahkan berbagai dongeng dari negri dibalik awan. dengan biola yang ia gesek sembari bercerita, orang orang berdatangan, baik Tua maupun muda berdatangan menyaksikan kisah kisahnya. tiap hari, tanpa libur, Hujan badai ataupun kemarau, lelaki Tua dengan poncho coklat itu terus mendongengkan berbagai kisah dari negri dibalik awan nun jauh yang telah lama sekali musnah.
"dari kisah orang orang kuno yang murtad dari perbintangan. inilah cerita tentang orang orang yang mem-bid'ah kan diri dari ajaran bintang!" begitulah ia memulai ceritanya, diiringi gesekan bow yang bertemu senar C pria tua berponcho coklat pun memulai kisahnya.
***
lalu inilah penggalan bait pembuka, sengaja saya ambil kisah mengenai seorang pendongeng. karna seorang penulis adalah seorang pendongeng yang menyajikan kisah kisahnya dalam bentuk tulisan. seperti halnya para pendongeng yang mengabadikan kisah kisah kuno, sejalan dengan Tema kelas menulis ini "abadi dalam FIksi" maka mari mengisahkan kisah kisah yang akan abadi, kisah megah tentang perjalanan pahlawan kuno, kisah mewah mengenai kemahsyuran sang raja, kisah indah tentang romansa, kisah menggelitik tentang hidup, kisah mencekam tentang peperangan. bermacam kisah, bermacam dunia. berbagai perspektif dari berbagai kepala, seperti dongeng yang tak pernah sirna, tak pernah usai sebelum mata terpejam, sebelum mimpi menjemput. sebelum itu semua, mari bercerita!.
#KMP4diarpus #KMP2021 #abadidalamfiksi #Avismelivera
Always , Keren 🥰
BalasHapus